BREAKING NEWS

Wednesday, June 17, 2015

BATUK, JANGAN DISEPELEKAN…

cilvina wulandari
KESEHATAN,korantangsel.com- Menurut dr Cilvina Wulandari, Batuk merupakan refleks fisiologis kompleks yang melindungi paru dari trauma mekanik, kimia dan suhu. Batuk juga merupakan mekanisme pertahanan paru yang alamiah untuk menjaga agar jalan nafas tetap bersih dan terbuka dengan jalan mencegah masuknya benda asing ke saluran nafas dan mengeluarkan benda asing atau sekret yang abnormal dari dalam saluran nafas.

Batuk menjadi tidak fisiologis bila dirasakan sebagai gangguan. Batuk semacam itu sering kali merupakan tanda suatu penyakit di dalam atau di luar paru dan kadang-kadang merupakan gejala dini suatu penyakit.

Batuk dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu batuk akut dan batuk kronis, keduanya dikelompokkan berdasarkan waktu.

Batuk Akut
Batuk akut adalah batuk yang terjadi dan berlangsung kurang dari 14 hari, serta dalam 1 episode. Bila batuk sudah lebih dari 14 hari atau terjadi dalam 3 episode selama 3 bulan berturut-turut, disebut batuk kronis atau batuk kronis berulang.

Batuk Kronis
Batuk kronis berulang yang sering menyerang anak-anak adalah karena asma, tuberkolosis (TB), dan pertusis (batuk rejan/batuk 100 hari). Pertusis adalah batuk kronis yang disebabkan oleh kuman Bordetella pertussis.

Batuk juga dikelompokkan berdasarkan ada tidaknya dahak
Batuk Produktif
Merupakan suatu mekanisme perlindungan dengan fungsi mengeluarkan zat-zat asing ( kuman, debu dan sebagainya ) dan dahak dari batang tenggorokan. Maka, jenis batuk ini tidak boleh ditekan.

Batuk Non Produktif
Bersifat kering tanpa adanya dahak, misalnya pada batuk rejan atau memang pengeluarannya memang tidak mungkin. Batuk jenis ini tidak ada manfaatnya, maka haruslah dihentikan (Tan dan Kirana, 1987).

Penyebab Batuk
·         Secara garis besar dapat disebabkan rangsang sebagai berikut.
·         Rangsang inflamasi seperti edema mukosa dengan sekret yang banyak
·         Rangsang mekanik seperti benda asing pada saluran nafas, sekret di tenggorokan
·         Rangsang suhu seperti asap rokok, udara panas/dingin, inhalasi gas
·         Rangsang psikogenik.

Penatalaksanaan Batuk
·         Terapi batuk hendaknya dimulai dengan mencari penyebab batuk dan mengobati penyebabnya.
·         Tanpa pemberian obat. Penderita dengan batuk tanpa gangguan yang disebabkan oleh penyakit akut dan sembuh sendiri biasanya tidak perlu obat
·         Pengobatan spesifik. Pengobatan ini diberikan terhadap penyebab timbulnya batuk
·         Pengobatan simptomatik. Diberikan baik kepada penderita yang tidak dapat ditentukan penyebab batuknya maupun kepada penderita yang batuknya merupakan gangguan, tidak berfungsi baik dan potensi dapat menimbulkan komplikasi.


Share this:

 
Copyright © 2014 RANSEL. Designed by OddThemes