TANGERANG SELATAN,korantangsel.com- Kasus
narkotika di Indonesia, hampir setiap tahunnya mengalami kenaikan. Bahkan
akibat kasus tersebut, khusus dibidang perekonomian Indonesia merugi sekitar Rp
50 triliyun per tahunnya.
Slamet Pribadi, Kasubdit Heroin BNN mengungkapkan, Indonesia memang termasuk negara rawan narkotika. Pasalnya, negara ini adalah negara non militer yang mudah untuk didekati.
Tidak hanya itu, Slamet menambahkan, negara ini pun menjadi wilayah incaran para mafia narkoba yang dilakukan oleh warga negara asing yang tinggal di Indonesia, seperti Nigeria.
"Banyak jalur yang bisa pelaku (warga negara asing) masuki untuk membawa barang-barang haram tersebut, dan ini sangat merugikan Indonesia," ucapnya.
Slamet Pribadi, Kasubdit Heroin BNN mengungkapkan, Indonesia memang termasuk negara rawan narkotika. Pasalnya, negara ini adalah negara non militer yang mudah untuk didekati.
Tidak hanya itu, Slamet menambahkan, negara ini pun menjadi wilayah incaran para mafia narkoba yang dilakukan oleh warga negara asing yang tinggal di Indonesia, seperti Nigeria.
"Banyak jalur yang bisa pelaku (warga negara asing) masuki untuk membawa barang-barang haram tersebut, dan ini sangat merugikan Indonesia," ucapnya.