KESEHATAN,korantangsel.com- Anda seorang pekerja yang sering berhubungan dengan bahan kimia?
Mulai sekarang berhati-hatilah, sebab dapat menimbulkan penyakit dermatitis
atau eksim.
dr. Shalina Sebayang,
SpKK Klinik Kulit dan Kecantikan Harmonia, Rumah Sakit Awal Bros Tangerang
mengatakan, dermatitis atau eksim kontak akibat kerja merupakan salah satu
penyakit kelainan kulit yang disebabkan oleh berbagai faktor yang berhubungan
dengan pekerjaan, dan penyakit ini dapat menurunkan produktifitas pekerja.
“Dermatitis kontak
kerja terjadi karena pekerja mengalami kontak langsung dengan bahan kimia,
biologik, agen fisik dan mekanik atau seperti sabun, air, diterjen, pembersih,
asam dan basa lemah yang sering digunakan pada industri,” kata Shalina.
Shalina menambahkan,
dermatitis kontak akibat kerja (DKAK) memang paling sering dialami oleh para
pekerja industri atau berhubungan langsung dengan bahan kimia, dan biasanya 90
persen paling banyak menyerang bagian tangan. Sehingga akan berpengaruh pada
gejala dan perasaan seseorang. Seperti, rasa gatal dan sakit pada waktu
melakukan pekerjaan, serta rasa kurang nyaman pada waktu melayani seseorang
ketika menggunakan tangan.
“Ciri-cirinya cukup
mudah untuk dikenali, yaitu kulit tampak merah, bersisik, timbul
bruntus-bruntus merah, timbul lepuh disertai bengkak. Jika tidak diobati, kulit
dapat menebal, bersisik dan pecah-pecah. Jadi segeralah ke dokter spesialis
kulit, apabila tanda-tanda tersebut mulai terlihat,” paparnya.
Untuk pencegahannya,
Shalina menjelaskan, bilaslah kulit dengan air dan gunakan sabun ringan, dan
lindungi diri dengan menggunakan pakaian atau sarung tangan ketika berhubungan
langsung dengan bahan kimia.
“Penyembuhannya
hanya cukup diberikan obat yang mengandung kortikos teroid dan anti histamin,
namun bila terjadi infeksi sekunder dapat diberikan tambahan antibiotik,”
ujarnya.
(korantangsel.com,
id)