TANGERANG RAYA,korantangsel.com- Festival Cisadane menjadi ajang promosi wisata sungai bagi
Pemerintah Kota Tangerang. Mengapa tidak, festival yang mampu menyedot
perhatian warga Tangerang ini, dilaksanakan sekaligus memperingati hari Dewa
Bumi bagi masyarakat Tionghoa yang berada di Kota Tangerang (Cina Benteng).
Keberadaan masyarakat etnis Tionghoa ini,
menjadi bukti bahwa mampu menciptakankerukunan antar umat beragama khususnya
masyarakat pribumi dengan masyarakat pendatang. Acara Festival Cisadane sendiri
di adopsi dari acara keagamaan, khususnya kepercayaan yang dianut oleh etnis
Tionghoa (Konghucu).
Pada era masa Orde Baru, Pek Cun sempat
dilarang oleh pemerintahan pada saat itu. Karena, dianggap budaya komunis.
Namun pasca era reformasi, barulah kebudayaan Tionghoa di perbolehkan kembali
di negara ini, tepatnya di masa kepemimpinan Presiden Abdul Rahman Wahid
(Gusdur). Pada masa reformasi, saat ini banyak kebudayaan Tionghoa bermunculan
kembali, seperti acara Pek Cun saat ini.
Festival Cisadane yang sudah menjadi agenda
tahunan Kota Tangerang,menjadi hiburan yang selalu di tunggu bagi masyarakat.
Sebab, selain hiburan berbagai bazar dan pameran yang diikuti oleh setiap
kecamatan.
Hendra Reza Yogatama,Kepala Bidang
Pariwisata mengungkapkan, diharapkan festival tahunan ini akan menjadi
daya tarik bagi para wisatawan, baik dalam negeri maupun luar negeri, sekaligus
memperkenalkan budaya tradisional yang ada di wilayah Kota Tangerang.
(korantangsel.com-dennys)